Tuesday, March 1, 2016

5 Alasan Kamu Harus ke Ubud!


Pasar Seni Ubud

Ubud sekarang menjadi primadona. Sebuah desa yang (dahulunya) kecil di dekat dataran sedang Bali dan terletak di kabupaten Gianyar, kini mulai dipenuhi dan dipadati oleh turis-turis. Kok bisa? Saya pun pergi kesana untuk menjawab pertanyaan itu.

Sebelumnya refrensi mengenai Ubud amat minim, sebuah desa tradisional di Bali yang dikelilingi oleh sawah-sawah eksotis dan pernah masuk di film Eat, Pray, and Love. Pemandangannya pun hanya pernah lihat di internet dan video-video traveling yang ada.


Akhirnya setelah mencoba menetap beberapa hari disana, saya mendapatkan suatu kesimpulan. Sebenarnya hari yang saya lalui belum cukup andaikan ada kesempatan lagi, saya akan coba tinggal lebih lama di Ubud! Berikut adalah alasan mengapa kamu harus ke Ubud:

1.    Dekat dengan kesepian
Maksudnya adalah Ubud amat cocok bagi kamu yang ingin suasana yang sepi dan tenang. Bagi yang biasa tinggal di hiruk pikuk Kuta dan cukup muak karenanya amat disarankan untuk datang ke Ubud. Suasana desa Bali yang relatif tradisional akan anda temui disini, kadang kala suka diadakan upacara adat yang dapat dijadikan momen refreshing sejenak.

2.    Terasering!
Ini adalah contoh local genius yang bisa kamu temui paling banyak di Bali, terutama di daerah Ubud dan Tegalalang. Sebuah sistem reboisasi atau pengairan sawah yang memanfaatkan gaya gravitasi dari tempat yang tinggi ke tempat rendah. Selain itu, banyak pemandangan sawah yang bisa ditemui melewati jalan-jalan di kota Ubud seperti di Jalan Kajeng.



3.    Nongkrong nyaman
Bagi kalian yang ingin nongkrong, namun tidak suka suasana “urakan” dan “liar” seperti di Kuta, café – café di Ubud mungkin bisa menjadi jawabannya. Ubud ini ramai pada pagi dan sore hari, namun malam harinya jalan-jalan cenderung sepi di pusat keramaiannya, suatu hal yang langka! Saya sendiri menyaksikannya saat sedang nongkrong di sebuah coffee shop dan suasana sudah sepi pada pukul 9 malam.

Suasana sepi di pusat kota Ubud, almost no one walking at this picture
 
Another photo of the "emptyness"
4.    Free parking!
Inilah yang masih membuat saya geleng-geleng kepala. Di pusat keramaian Ubud, kita bisa parkir gratis! Sepanjang Jalan Hanoman, Monkey Forest hingga dekat Pasar Raya Ubud kita tidak dikenai tarif parkir bila memarkirkan kendaraan kita di pinggir jalan. Salut untuk dinas pariwisata dan perhubungan Ubud! Semoga semua tempat hingga di Kuta juga ya!

5.    Kuliner yang tak ada matinya
Ubud rajanya kuliner Bali, mulai dari nasi bebek goreng hingga babi goreng dengan kuah ada semua disini. Bagi penikmat pork, disini ada dua resto Babi Guling Ibu Oka yang enaknya luar biasa. Resto Nuri yang terkenal di Jakarta pun konon berasal dari Ubud dan lebih enak versi disini ketimbang di Jakarta.

 Another photo of Ubud

Pura Taman Saraswati

Pura Taman Saraswati in wider frame

Unique cafe in Jl Dewi Sita, Ubud


Somewhere in Ubud

Sebuah toko di Pasar Seni Ubud




Share:

0 comments:

Post a Comment

Kamera dan Ransel

Powered by Blogger.